Blogroll

https://pasarhots.blogspot.co.id/2018/02/pasang-banner-bisnis-murah.html

Saturday, July 12, 2014

Burhanuddin Dianggap Provokatif Hasil Pilpres

INILAHCOM, Jakarta - Direktur Puspol Indonesia Ubedilah Badrun, menyindir sikap Direktu Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, terkait hasil quick count.

Burhanuddin beberapa waktu lalu berkata “Jika KPU Menangkan Prabowo, Lembaga Survei Tuding KPU yang Salah“.

Kata Ubedilah, statement itu membuat kalangan akademik mengernyitkan dahi sebagai ekspresi keanehan.

Burhanuddin juga mengatakan "Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil hitung cepat kami tidak salah,".

"Menurut pandangan akademik saya itu pernyataan paling provokatif dan paling absolut sepanjang sejarah pemilu Indonesia pasca Reformasi. Meragukan KPU sah sah saja tetapi kalau sampai menganggap quick count sebagai kebenaran mutlak itu yang keliru," jelas Ubedilah, Jakarta, Jumat (11/7/2014).

Jelas dia, secara akademik quick count itu hanya sampel, validitasnya tidak 100%, karena ada dua faktor penting yang menentukan validitas quick count.

Pertama, lanjutnya, yaitu faktor penentuan sampel TPS yang harus mempertimbangkan keragaman segmentasi pemilih dan keragaman afiliasi politik pemilih.

"Kedua, kejujuran entri data suara dari surveyor di TPS dan kejujuran pengolah data di pusat data quick count," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, tidak ada kebenaran mutlak dari quick count. Selain itu, lanjut dia, data kekeliruan quick count juga pernah terjadi di Indonesia saat pemilukada di Jawa Timur tahun 2008 dan Pemilukada Bali tahun 2013.

"Langkah terbaik saat ini adalah menghargai kerja KPU dan menghargai keputusan KPU yang akan mengumumkan hasil pilpres 22 Juli mendatang. Jika ada perbedaan data solusi terbaiknya sudah ada melalui mekanisme di Mahkamah Konstitusi," jelas dia. [mes]

No comments:

Paling banyak dibaca