Air Soft Gun Milik Oknum Wartawan Disita Polisi

TRIBUNNEWS.COM.- NGANJUK - Parlindungan Sitorus (42) oknum wartawan Pro Rakyat yang ditangkap karena melakukan pemerasan pengusaha galian di Kabupaten Nganjuk juga memiliki pistol air soft gun. Namun kepemilikan senjata itu diduga  tidak dilengkapi izin.
Senjata air soft gun yang sempat digunakan tersangka menakuti petugas telah diamankan di Polres Nganjuk. Parlindungan ditangkap petugas setelah memeras Sugiarto, pengusaha galian warga Desa Ngrengket, Kecamatan Sukomoro, Nganjuk.
Waka Polres Nganjuk Kompol Aditya Puji Kurniawan saat dikonfirmasi menjelaskan, modus pemerasan yang dilakukan pelaku dengan meminta uang Rp 15 juta kepada korbannya.
"Jika tidak diberi, usaha galian milik korban akan diberitakan di media serta kasusnya dilaporkan polisi," jelasnya kepada Surya Online, Minggu (6/7/2014).
Karena korban ketakutan, akhirnya memenuhi permintaan tersangka. Namun uang yang diberikan hanya Rp 10 juta. Pelaku juga berjanji jika diberi uang akan menghadap Kapolres Nganjuk meminta supaya usaha tanah galian milik korban tidak dirazia petugas.
"Tersangka langsung kami tangkap saat menerima uang. Barang bukti yang disita uang Rp 10 juta dan senpi air soft gun," jelas Kompol Aditya Puji.
Tersangka Parlindungan warga Manukan Lor, Kecamatan Tandes Surabaya itu diduga telah melakukan aksi serupa dengan modus sama terhadap pengusaha galian di Nganjuk. Kasusnya saat ini dalam penyelidikan dan pengembangan petugas.
Sementara Sugiarto, pengusaha galian yang menjadi korban mengakui  telah dua kali diperas tersangka. Sebulan lalu, pelaku yang mengaku Ketua LSM juga  meminta uang Rp 3 juta.
Uang itu digunakan sebagai kompensasi pengganti ongkos cetak 2.000 eksemplar koran yang dikelola tersangka.
Aksi serupa diulangi lagi dengan mempersoalkan usaha galiannya yang beroperasi lagi. Malahan tersangka berjanji usahanya tidak akan menjadi bidikan razia polisi. Kali ini pelaku mencatut nama Kapolres Nganjuk AKBP Anggoro Sukartono.